KAMPANYE DILARANG TOLOL

Delivering road safety campaigns since 2012

Saatnya KENALI, HINDARI dan LAPORKAN orang-orang berkelakukan TOLOL. Jangan sampai mati TOLOL di jalan.

Korlantas mencatat setiap hari ada 85 orang yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Sebagian besar diakibatkan oleh kelakuan orang-orang TOLOL.

Yang mengalami kecacatan? Jelas lebih banyak. Sebagian besar penyebabnya? Ya, keTOLOLan orang-orang yang melakukan hal-hal TOLOL di jalan.

Segala bentuk keTOLOLan yang anda lihat di situs ini dapat dijerat oleh Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dengan PENJARA sampai 12 - 24 TAHUN.

Hal tersebut didasarkan pada unsur-unsur adanya kesengajaan mengemudikan Kendaraan Bermotor dengan CARA atau KEADAAN yang MEMBAHAYAKAN bagi nyawa orang lain!

TOLOL? Siapapun dia yang kelakuannya di jalan membahayakan orang lain maupun dirinya sendiri, yang mengakibatkan:

CACAT atau KEMATIAN!

INGAT? Terutama yang sudah punya SIM. Berarti sudah paham aturan dan resiko yang berlaku jika ingin berkendara di jalanan Indonesia. Artinya, jika melakukan hal-hal dibawah ini berarti pengguna jalan tersebut masuk dalam kategori TOLOL. Sudah tahu resikonya tapi SADAR dan SENGAJA untuk tetap tidak pakai helm, berkendara sambil balas pesan dan berbicara di HP sampai dengan mabok. T O L O L.

TIDAK PEDULI ATURAN

Surat Izin Mengemudi alias SIM dibutuhkan untuk keselamatan bersama para pengguna jalan raya.

Orang yang mengikuti ujian secara benar dan dalam kondisi kesehatan yang baik, berarti telah mengetahui cara mengendarai sebuah kendaraan yang aman bagi pengendara dan pemakai jalan disekitarnya.

Dari 4.334 kecelakaan lalu lintas yang terjadi, pelaku yang tidak memiliki SIM berjumlah 3.787 orang.

Punya SIM tapi tidak mengerti dan sering melanggar marka serta peraturan lalu lintas? Tidak heran. mendapatkan SIMnya saja dengan melangar hukum. Orang seperti ini memang tidak layak untuk berkendara di jalan umum.

Ketidaktahuan dan ketidakpahaman berkendaraan yang baik adalah sumber malapetaka!

TIDAK KONSENTRASI

Tahukah anda? Kelakuan kita membalas WA, pesan, email dan telephone sudah pasti mengalihkan perhatian dari jalan didepan sampai selama lima detik.

Waktu yang sama untuk melewati panjang lapangan sepakbola yang normal dalam kecepatan 80 KM/jam.

Konsentrasi dalam berkendara. Pinggirkan kendaraan jika penting. Tidak ada yang lebih penting dari nyawa orang. Segala bentuk pesan yang masuk? Bisa menunggu!

TIDAK PAKAI SABUK PENGAMAN

Sayangi dan lindungi orang terdekat yang ikut satu kendaraan dengan anda. Pastikan menggunakan sabuk dan alat pengaman dengan baik dan benar.

Masih banyak anak dibawah umur yang dipegang dan duduk tanpa menggunakan sabuk dan alat pengaman.

TIDAK PAKAI HELM

Helm mengurangi resiko kematian sampai 29% dan 67% efektif mencegah kerusakan pada otak pada pengguna sepeda maupun sepeda motor!

Masih peduli dengan masa depan anak kita? Masih mau pacaran sama anak yang tidak pakai atau tidak sediain kamu helm?

MABOK

Mabok membuat:

Fungsi otak menjadi menurun, yang mengakibatkan menurunnya reaksi dan melakukan keputusan dalam berkendara.

Mengurangi kemampuan mengukur kecepatan dan jarak, yang mengakibatkan ketidaktahuan kita akan jarak mobil didepan atau obyek lain yang ada dijalan.

Membuat kepercayaan diri semakin tinggi, yang mengakibatkan cara berkendara menjadi teledor dan berbahaya.

Menghilangkan kemampuan multi-task, yang mengakibatkan semakin sulitnya konsentrasi mengemudi, mengatur kecepatan dan melihat lingkungan sekitar dijalan.

Jangan mengendarai mobil ketika mabok. Cegah dan jangan sampai satu mobil dengan orang yang mengendarai kendaraan dalam keadaan mabok.

NYARIS? HAMPIR SAJA? ANDA BISA JADI SELAMAT TAPI YANG JADI KORBAN AKIBAT PERILAKU TOLOL?

Korban TOLOL yang mengalami kecacatan:

  • Marah, trauma, sedih, depresi. Sebagian dari kita mengeluh frustrasi ketika sinyal telephone tidak maksimal atau asisten rumah tangga keluar. Bayangkan mereka yang baru pertama kali merasakan cacat akibat keTOLOLan anda dijalan?

  • Produktivitas korban menurun. Bapak tiga anak yang korban tabrakan itu harus berpikir 10 kali untuk cari kerja yang bisa terima dia dengan kondisi tangannya yang tidak sempurna lagi.

  • Biaya pengobatan yang terus menerus dibutuhkan korban. Kondisi Ibu korban tabrakan itu mau tidak mau membutuhkan banyak pengeluaran agar bisa kondisinya berangsur-angsur bisa pulih kembali. Itupun kalau bisa pulih secara normal.

  • Korban membutuhkan bantuan dari orang terdekat. Janda korban tabrakan ini mau tidak mau mengandalkan anaknya yang masih sekolah untuk mengurus kondisinya yang tidak banyak bisa berbuat akibat kecacatannya. Si anak putus sekolah? Pastinya. Anda lihat, kelakuan orang TOLOL dijalan baru saja merampas masa depan seorang anak.

Anggota keluarga korban yang mati akibat keTOLOLan:

  • Secara mental pastinya kacau. Sedih? Ditolak calon pacar saja sudah galau. Bayangkan hancurnya hati seorang anak yang Ibunya baru jadi korban tabrak mati.

  • Bapak ini hancur dan menjadi depresi ketika anak yang dia boncengi tanpa helm ini nyawanya tidak tertolong lagi akibat tabrakan tadi. Yes, penyesalan selalu datang terakhir.

  • Kondisi keseharian berubah total. Kecelakaan menimbulkan pemiskinan terhadap 62,5 persen dari keluarga korban kecelakaan yang meninggal, sedangkan bagi korban luka berat 20 persen mengalami pemiskinan dan penurunan tingkat kesejahteraan. Setelah sang Bapak telah tiada akibat kecelakaan. Si Ibu terpaksa harus bekerja ekstra keras pulang malam dan si anak pulang sekolah langsung jualan untuk menanggung biaya hidup. Mau gaul? Lupakan saja.

POSTER MOBIL TOLOL
POSTER MOTOR TOLOL